Thursday, May 29, 2025

PUISI KARYA SISWA-SISWI X.2 SMA XADUPA 2025

 


Mencoba merenung mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. Ternyata gampang-gampang susah!


Puisi merupakan karya sastra yang amat erat kaitannya dengan ungkapan perasaan sseorang tentang sesuatu yang ada dalam benak pikirannnya. Perasaan yang berada dalam benak seseorang tersebut dikemas dalam ramuan bahasa sebagai medianya dengan memperhatikan aspek pilihan kata, gaya bahasa, rima, irama, kata-kata konkret, dan daya imajinasi.

Puisi sebagai ungkapan perasaan bisa dialami dan dlakukan oleh siapa pun segala umur,, di mana pun, dan kapan pun. Kodrati manusia adalah mankhluk yang bernalar dan berperasaan. Maka, karya puisi merupakan media curahan perasaan seseorang dalam kemasan bahasa yang indah berhubungan dengan pokok masalah hidup dan kehidupan, bsa bersifat personal maupun klasikal universal. 

Pelajar SMA merupakan subjek pembelajar yang secara psikologis merupakan fase perkembangan yang paling bergejolak dalam rangka menentukan jari dirinya. Oleh sebab itu, gejolak perasaan sedang mengalami arah puncak  penemuan formulasi yang tepat untuk dirinya. Hal ini memerlukan wadah sebagai tempat pencurahan perasaan untuk mengurangi endapan emosi dan pikiran. Maka, menulis puisi merupakan salah satu media pencurahan perasaan seseorang, dalam hal ini remaja tingkat SMAm, dalam berbagai konteks yang mereka alami dan rasakan setiap harinya. 

Rubrik ini merupakan tempat bagi siswa-siswi untuk mengungkapkan hal di atas dalam kaitannya proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Maka, tentunya akan diberikan apresiasi dan penghargaan terhadap karya siswa, terutama dikaji dari sisi keberanian, kejujuran, ketulusan, keihlasan, di samping tinjauan hakikat dan metode berpuisi ala I.A. Richard dalam buku Hakikat dan Metode Berpuisi.

Siswa-siswi kelas ini diwajibkan mengunggah puisinya untuk diapresiasi dan sebagai syarat pemenuhan kewajiban belajar.  Maka, harap kalian lakukan sebagaimana mestnya yang sudah ditentukan. Judul, nama, dan nomor absen harus disertakan. Manakala ada yang amat berminat, boleh mengirimkan lebih dari satu karyanya, dengan catatan harus orisinal dan tidak plagiaris sehingga tidak melanggar undang-undang hak cipta. 

Selamat mencurahkan pikiran dan perasaan! Terima kasih atas aktivtas berkarya kalian dan semuanya akan bermakna, mungkin nantinya. Waktu semakin memperkuat kenangan dan perasaan yang kalian ungkapkan dan rasakan!

13 Comments:

At 5:34 AM, Blogger Marcy Ruth Angeline (21) X.2 said...

Menari di Bawah Hujan
Karya: Marcy Ruth Angeline

Katanya cinta itu indah,
namun mengapa, justru aku gelisah?
Setiap senyummu membawa tanya,
benarkah ini cinta? atau hanya perasaan biasa?

Hatiku bagai taman bunga,
Setiap engkau dekat dan bicara.
Namun takut datang meronta,
karena cinta sering menyakiti jiwa.

Duhai sang kekasih, tahukah engkau?
Jika kau bunga paling indah di taman,
Aku takkan memetikmu,
karena perlahan kau akan layu.

Jika kau hujan deras yang menari,
aku sengaja tak bawa payung.
Basah kuyup tanpa henti,
karena ingin dekat denganmu.

Walau akhirnya kau kering,
diterpa panas sang mentari.
Aku tetap belajar mencintai,
meski harus rela kehilangan nanti.

 
At 7:18 AM, Blogger Paramitha Saridevi Tan said...

Untukmu, Tanpa Suara
Karya: Paramitha Saridevi Tan

Aku menyebut namamu sepanjang hari,
Bulan yang menunggu malam,
Hadir tanpa pernah kau rasa,
Sering kutemui,namun tak kumiliki,
Hati ini mencintai dalam diam.

Kau singgah sejenak dalam kisahku,
Aku bisu, tenggelam dalam bayanganmu,
Menanti pelukan dari bayang semu,
Mencari jawab di mata yang tak mengenalku,
Membungkus luka dengan senyum palsu.

Bahagiamu adalah sepi yang kutelan sendiri,
Keindahanmu menyisakan luka yang dalam,
Kau beri cahaya,tapi tak untukku kau bagi,
Dan aku bertahan dalam diam,
Menitipkan rasa pada senyap yang lapang.

Aku figuran yang kau lupakan setelah senja,
Langkah asing yang tak berjejak,
Dilupakan saat lampu tak lagi menyala,
Namun kenangan tentangmu hidup di setiap detik,
Meski kisahmu tak pernah menyebutku.

Maka tak apa,
Bila mencintai berarti membisu,
Kubiarkan luka ini tanpa pilu,
Karena hati tak bisa disuruh lupa,
Dan cinta sejati tak selalu bersuara.

 
At 7:12 PM, Blogger F.E. kartika Rosalin said...

This comment has been removed by the author.

 
At 7:16 PM, Blogger Caroline Anindya Aretha said...

This comment has been removed by the author.

 
At 7:26 PM, Blogger F.E. kartika Rosalin said...

Cinta Kehidupan
Karya: Felicia Eiffel

Detak jantung, irama hidupku, berdebar kencang penuh harapku. Cinta ini, aliran sungai abadi, Menyirami jiwa hingga tak bertepi.
Tak pernah kunanti, datang dengan sendiri.

Tawa dan tangis, beriringan selalu.
Ibarat pelangi, warna-warni terpadu. Cintaku...
dikala ia Suka, duka, lara dan kecewa tetap ada menyala bagai lentera.

Laksana mentari, menerangi jalanku. menghangatkan hati, mengusir gelapku Cintaku tumbuh dikala itu diantara bumi dan sendu.

Jiwa ini bernyanyi, lagu kehidupan, melantunkan syair, penuh keindahan. Ku laksanakan peran, dengan sepenuh hati.
menjalani hidup, dengan penuh arti.

Cinta... Cinta... Cinta ini!
tumbuh penuh arti
Sejak tak ada yang peduli, hingga semua mencari.

 
At 10:03 PM, Blogger Paulina Gita Srihandayani said...

kisah yang telah usai
karya : Paulina Gita Srihandayani


Bagaikan dedaunan yang jatuh,
aku melihatmu di sebrang sana,
aku terus menyusuri jejak yang kamu tinggalkan,
langkahku begitu berat, sebab bayangmu masih tertinggal disana.


Bagaikan ruang hatiku yang masih ragu,
haruskah aku menunggumu disini?,
aku terus berusaha melupakan dirimu,
namun aku selalu gagal.


Bagaikan hujan yang jatuh dan membahasi bumi,
aku telah hancur karna sikapmu,
aku lelah, tapi ntah mengapa aku masih tetap menunggumu disini,
yang masih menjadi luka di bagian hatiku.


Bagaikan suara burung yang merdu di malam hari,
aku rindu dengan suara tawamu waktu itu,
aku tahu, cinta kita terhalang oleh tembok semesta,
tapi, apakah mungkin jika kita kembali bersama.


Bagaikan kisah kita yang telah usai,
kamu adalah cinta yang tidak bisa aku benci,
hadirmu kala itu mampu menyembuhkan luka,
memberi kebahagiaan yang cukup ringkas,
dan semua kenangan ini terpaksa aku hapus.





 
At 10:04 PM, Blogger Caroline Anindya Aretha said...

Asmaraloka dalam sunyi
Karya : Caroline Anindya Aretha

Asmara adalah teater tanpa skenario yang menjelma dalam rasa,
di dalam ruangan hati yang dingin tersembunyi cinta,
bagaimana bisa diri yang tak sempurna ini jatuh hati padamu?
Hati ini tenggelam dalam asmara yang tak pernah di rasa.

Diri yang lunglai ini merasa lengkara mendapatkan cintamu,
bagaikan malam yang menantikan askara, dalam varsha yang turun,
mata ini tak pernah lelah mencari mu dalam sunyi dan gelap,
parasmu yang menawan, juga sifatmu yang membelenggu menghidupkan hati yang dingin.

Hanya asmara yang berbisik mengungkap cinta tak tersentuh,
diri ini masih di tempat dengan perasaan yang sama.
Kadang diri ini memaksa namun diri ini hanya penonton setia,
cinta ini tumbuh dalam diam mengakar kuat dalam sunyi.


Diri ini ingin selalu ada dalam mata dan dekap mu,
dalam bayangan diri ini menari mengikuti irama kasih,
biarkan cinta ini tersimpan rapi dalam gelap malam,
dikau adalah musim semi yang menyuburkan setiap bunga harapan.

Semoga pada hari penantian asmara ini dapat terungkap.
Cinta bukanlah siapa yang memiliki melainkan kepastian yang ditunggu,
jikalau kepastian itu hanya sebuah lara diri ini ikhlas,
menerima dikau pergi dan merasakan bahagia dengan orang lain.


 
At 12:36 AM, Blogger Mairissa Sandika Pratiwi said...

Rintikkan Hujan
Karya: Mairissa Sandika Pratiwi

Bagaikan hujan yang turun membasahi bumi
Bagaikan waktu yang silih berganti
Dirimu datang bagaikan hujan yang membasahi bumi
Menyejukan dan menenagkan hati
Membuat diriku merasa tenang dan nyaman

Kau datang menenagi hatiku yang sakit
Kau datang di saat kelabuku
Kau menerangi hatiku yang mendung
Kau adalah cahaya yang menerangi siluetku
Yang selalu ada di dalam kegelapanku

Dirimu selalu ada didalam sepiku
Selalu membuatku terpanah akan cintamu
Cintamu itu bagaikan hujan
Menenagi hatiku dan selalu membuatku merasa teduh
Dingin tapi menenagkan bagi hatiku

Dirimu bagaikan kebahagiaan yang tidak pernah kutemui
Diantara ribuan rintikan hujan kau adalah anugerahku
Kebahagiaan yang selalu aku semogakan dalam doaku
Kebahagiaan yang selalu aku inginkan
Dan cinta yang selalu aku nantikan

 
At 3:51 AM, Blogger Vincentius Bagaskara said...

PELITA DALAM SUNYI
karya : Vincentius Bagaskara

Tangan terulur di saat duka
Kita hadir tanpa diminta
langkah ringan penuh makna
tak perlu suara untuk bicara
hati yang tulus selalu peka

Diantara sepi,kita menyala
memberi cahaya tanpa celah
tak menanti pujian semata
kepedulian selalu tumbuh di jiwa
menghidupkan harapan yang hampir sirna

senyuman kecil jadi kekuatan
pelukan hangat meredakan luka
meski sederhana,penuh ketulusan
langkah kecil bisa mengubah dunia
saat kita bersama dalam perhatian

Cinta sejati hadir dengan peduli
Tak hanya kata,tetapi juga aksi
menemani kala sunyi dan sepi
mengusap sedih tanpa di minta
karena cinta berbagi hati

cinta perlahan dalam sunyi
membawa pelita di dalam diri
ia tak bersuara,namun menyapa
seperti hujan,yang jatuh tapi bermakna

 
At 4:30 AM, Blogger Damar Hari Wijaya said...

Peluk Cinta Semesta
Bulan merayu malam dengan bisikan sunyi bersayap,
Langit menari dalam nyanyian bintang yang tak lelap,
Angin memeluk dedaunan bak ibu yang penuh harap,
Sungai berbisik lirih, mencumbu batu dengan ketetap.

Mentari tersenyum di pelupuk pagi yang merekah,
Embun menari laksa permata di kelopak bunga megah,
Gunung bernapas tenang di dada bumi yang pasrah,
Awan berlayar lambat, membawa mimpi yang megah.

Hutan bagaikan altar, doa tumbuh dari akar,
Burung bersajak dalam kidung alam yang segar,
Samudra mengeluh lirih saat luka mulai lebar,
Bumi pun menunduk, menangis pada sang sadar.

Jika semesta bisa mencinta dalam bisu dan rindu,
Maka manusia pun harus setia dalam satu janji itu,
Menjaga, bukan hanya memuja indahnya waktu,
Karena cinta tak cukup hanya dalam puji yang syahdu.

Mari rangkul langit dan tanah dalam satu jiwa,
Peluk angin dan cahaya, biar damai menyala,
Jangan biar semesta meratap dalam luka lama,
Cinta sejati adalah merawatnya—hingga akhir semesta.

 
At 10:38 PM, Blogger Nyoman Olivia said...

judul: kau tempatku bersandar

Kala senyummu menyapa pagi yang sangat cerah, hatiku luluh tanpa sebab,
hangat mengusir sepi yang akan datang,
Tatapanmu seteduh embun pagi yang menenangkan jiwa.
menyusup dengan perlahan lembut dan sangat tenang,
Merajut rindu yang tidak pernah lusuh.

suara langkahmu yang kurindukan,
dalam sunyi kau ku jadikan lagu,
semua akan terasa sangat bermakna,
saat kau ada di dekatku,
cinta ini pun akan terasa nyata

kau adalah puisi cinta yang tak pernah usai,
setiap bait mu akan terasa mengisi hati,
setiapku diam nama mu selalu ku sebut,
seperti doa yang tak pernah berhenti,
yang selalu mengalir dalam denyut.

biarpun waktu terus berjalan,
tetapi perasaan ini tetap bertahan,
cinta tidak perlu kata-kata yang sempurna,
cukup menatap mu dengan penuh makna,
yang menjadi tempat ku bersandar

 
At 9:19 PM, Blogger Eva luvia said...

Cahaya Indah Hidupku

Dia adalah alasanku untuk pulang ke rumah,
yang hadir dengan senyumannya yang menguncang jiwa.
Senyumannya yang hangat dan penuh keindahan,
tumbuh dari jiwa dan cinta kasih dirinya.

Siapa dia? Dia adalah wanita cantik penuh keindahan,
wanita yang sederhana namun penuh kekayaan.
Ma... Jika aku bisa berbicara pada dunia,
akan kupastikan, aku akan menceritakan betapa
indah dan cantik dirimu.

Ma... Tidak akan pernah ada yang sehebat dirimu.
Ma... Kau bagaikan rembulan dan bintang di langit luas,
datang dan menemani aku saat gelap tiba,
menerangi dengan cahaya indah drimu.

Ma... Kau menyembuhkan luka yang ada di diriku,
merubah semua kesulitan dan luka menjadi harapan.
Ma... Mungkin aku tidak akan bisa mengganti
semua yang telah kau berikan.

Tuhan... Jika aku diminta bersaksi tentang dia,
akan kukatakan dia adalah cahaya indah yang pernah ada di dunia.
Ma... Terima kasih atas semua yang telah kau beri
sebagai bekal ku mengarungi dunia.
Kau hebat Ma, kau juga indah Ma.
Aku mencintaimu.

 
At 11:22 PM, Blogger Vianney Natasya Putri said...

RINDU YANG MENDALAM
Karya : Vianney Natasya Putri

Dalam hening malam aku terdiam
membayanganmu dalam kelam .
Angin malam membuatku membayangkan
namamu secara pelan .

Sampai menggetarkan dada menyiksa perasaan hingga rindu ini tumbuh .
Setiap tawaku hanya menutupi luka
kerena ingin bertemu tapi tidak bisa .

Dalam bayangku engkau selalu ada
disisiku terus menerus .
Langit sore jadi saksi setiaku betapa
aku merindukanmu .

Kita dekat di hati tetapi
kita dijauhkan oleh jarak .
Andai saja waktu bisa diulang aku
ingin bertemu denganmu setiap saat .

Tapi untuk kali ini aku hanya bisa
sabar menunggu .
Meski jarang bertemu cintaku tak
pernah beku dan hilang .

 

Post a Comment

<< Home